Macam - MAcam Metode Analisis Akar Masalah
- Analisis pohon patah ( Fault Tree Analysis )
Analisis pohon patah (fault tree analysis, FTA) adalah metode analisis top-down, deduktif. Dalam FTA, dimulainya kejadian utama seperti kegagalan komponen, kesalahan manusia, dan kejadian eksternal ditelusuri melalui gerbang logika Boolean menuju ke kejadian yang paling membahayakan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi cara untuk membuat kejadian tersebut "kurang mungkin" terjadi, dan memverifikasi bahwa tujuan pengamanan telah dicapai.
Event tree analysis
Adalah teknik analisis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi urutan peristiwa dalam skenario kecelakaan yang potensial. ETA menggunakan struktur pohon logikavisual yang dikenal sebagai pohon kejadian (ET). Tujuan dari ETA adalah untuk menentukanapakah suatu kejadian akan berkembang menjadi sebuah kecelakaan serius atau jika peristiwatersebut dapat dikendalikan oleh sistem keselamatan dan prosedur yang diterapkan dalam desainsistem. ETA dapat menghasilkan berbagai kemungkinan hasil keluaran dari sebuah kejadianawal, dan dapat memprediksi kemungkinan terjadinya kecelakaan untuk setiap hasil keluaran.
Untuk memudahkannya kita harus paham teori domino sebagai berikut:
merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa suatu kegagalan dan akibatnya untuk menghindari kegagalan tersebut. Dalam konteks kesehatan dan keselamatan kerja (K3), kegagalan yang dimaksudkan dalam definisi di atas merupakan suatu bahaya yang muncul dari suatu proses.
Kegagalan digolongkan berdasarkan dampak yang diberikan terhadap kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem. Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu :
1. Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses selama
siklus hidupnya,
2. Efek dari kegagalan tersebut,
3. Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan proses.
Untuk memudahkannya kita harus paham teori domino sebagai berikut:
Gambar 2. Teori Domino Heinrich
(Failure Modes and Effect Analysis) FMEA merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa suatu kegagalan dan akibatnya untuk menghindari kegagalan tersebut. Dalam konteks kesehatan dan keselamatan kerja (K3), kegagalan yang dimaksudkan dalam definisi di atas merupakan suatu bahaya yang muncul dari suatu proses.
Kegagalan digolongkan berdasarkan dampak yang diberikan terhadap kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem. Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu :
1. Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses selama
siklus hidupnya,
2. Efek dari kegagalan tersebut,
3. Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan proses.
Fishbone
Penyebab & Effect Diagram (Fishbone)
A Cause and Effect Diagram (juga dikenal sebagai Fishbone Diagram) adalah alat yang digunakan untuk menganalisa dan iidentify penyebab bertanggung jawab atas kesalahan terjadi. Hal ini berguna dalam mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab, sehingga data tentang mereka dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk verifikasi.
Penyebab diidentifikasi dalam cause and effect diagram didasarkan pada kepercayaan, pengalaman dan pengetahuan dari orang yang terlibat dalam menempatkan bersama-sama. Dalam kasus di mana analisis data tidak mungkin, sebab dan akibat diagram juga dapat digunakan (dengan hati-hati) untuk mengidentifikasi akar penyebab.
Langkah-langkah untuk membuat diagram Fishbone
Menyatakan masalah atau efek di 'kepala' dari diagram tulang ikanMengembangkan kategori dan label mereka di 'tulang utama' dari diagramBrainstorm dan merekam kemungkinan penyebab untuk masalah di bawah setiap kategoriMenelusuri jika ada kemungkinan sub-penyebabJika ada terlalu banyak kemungkinan penyebab, menggunakan teknik multi-voting untuk mempersempit
Gambar diagram Fishbone
Penyebab & Effect Diagram (Fishbone)
A Cause and Effect Diagram (juga dikenal sebagai Fishbone Diagram) adalah alat yang digunakan untuk menganalisa dan iidentify penyebab bertanggung jawab atas kesalahan terjadi. Hal ini berguna dalam mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab, sehingga data tentang mereka dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk verifikasi.
Penyebab diidentifikasi dalam cause and effect diagram didasarkan pada kepercayaan, pengalaman dan pengetahuan dari orang yang terlibat dalam menempatkan bersama-sama. Dalam kasus di mana analisis data tidak mungkin, sebab dan akibat diagram juga dapat digunakan (dengan hati-hati) untuk mengidentifikasi akar penyebab.
Langkah-langkah untuk membuat diagram Fishbone
Menyatakan masalah atau efek di 'kepala' dari diagram tulang ikanMengembangkan kategori dan label mereka di 'tulang utama' dari diagramBrainstorm dan merekam kemungkinan penyebab untuk masalah di bawah setiap kategoriMenelusuri jika ada kemungkinan sub-penyebabJika ada terlalu banyak kemungkinan penyebab, menggunakan teknik multi-voting untuk mempersempit
Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user friendly disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan (Purba, 2008, para. 1–6).
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
LANGKAH MENGKAJI DAN MENYEPAKATI SEBAB-SEBAB YANG PALING MUNGKIN :
• Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab sebab dan sub-subnya.
• Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
• Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
• Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan teridentifikasi.
• Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai kesitu sebab pokok telah terindentifikasi.
• Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab sebab dan sub-subnya.
• Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
• Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
• Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan teridentifikasi.
• Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai kesitu sebab pokok telah terindentifikasi.
Gambar diagram Fishbone
SYSTEMATIC CAUSE AND ANALYSY TOOLS
SCAT adalah suatu tool yang digunakan untuk mengevaluasi dan menginvestigasi incident dengan menggunakan SCAT chart. SCAT dikembangkan dari ILCI (International Loss Control
Institute) Loss caution Mode.
SCAT Chart adalah metode analisa penyelidikan kecelakaan yang dikembangkan oleh ILSI (International Loss Control Institute). Tidak seperti umumnya metode ataupun teori penyelidikan kecelakaan lainnya yang hanya bertujuan untuk menemukan penyebab kecelakaan, SCAT Chart sengaja dikembangkan untuk menemukan sampai kepada akar permasalahan nya, koreksi atas kegagalan manajemen secara detail, dengan menunjukkan bagian-bagian sub elemen ataupun sub program dari kebijakan manajemen yang kurang layak. Dengan demikian diharapkan rekomendasi dari penyelidikan kecelakaan ini akan bisa memberi koreksi secara tuntas dan bersifat permanen.
SCAT Chart juga dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja meskipun orang tersebut tidak punya pengalaman dalam bidang investigasi. Demikian mudah dan sederhananya cara yang dikembangkan dalam SCAT sehingga dalam waktu 10-15 menit kita sudah menemukan semua potensi Immediate Causes, Basic Causes dan kegagalan management
PT. Prime Safety Indonesia membantu untuk memberikan pelatihan efektif yang dikemas dalam training SCAT, agar para peserta dapat mengembangkan pengetahuannya menganalisa akar permasalahan Incident Ivestigation yang wajib dilakukan oleh setiap Perusahaan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Selama 3 hari peserta mengikuti materi: Immediate Cause, Basic Cause, Management Control Recommendation, Analysis Methode, 5-Why, Why-3, Ishikawa, FMEA, SCAT Procedures, Site Investigation Evident serta ditutup dengan Final Discussion dan Studi Kasus
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para peserta menjadi tanggap serta kompeten dalam menggunakan teknik mencari akar permasalahan dari Incident sehingga program rencana tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk menunjang program Zero Accident Perusahaan.
Gambar diagram Systematic Cause And Analysy Tools
Gambar diagram Systematic Cause And Analysy Tools
BIRD & LOFTUS LOSS CAUSATION
Bird & Loftus menggambarkan penyebab terjadinya accident yang dapat menimbulkan injury/loss seperti berikut ini:
Penyebab accident seperti ditunjukkan dalam gambar di atas, menurut Bird & Loftus adalah meliputi kejadian-kejadian mendahuluinya berupa perilaku dan kondisi tidak aman, penyebab-penyebab langsung dan rendahnya kontrol managemen. Teori ini menggarisbawahi atau membedakan antara penyebab langsung dengan peran managemen. Dari teori ini sudah terlihat bahwa pada akhirnya sebuah accident terjadi karena menyangkut sistem manajemen.
The Loss Causation Model yang dikemukakan Frank Bird adalah seperti dalam gambar di bawah ini :
Frank E Bird sebagai pakar ilmu keselamatan mengemukakan teori penyebab kecelakaan berdasarkan berdasarkan urutan sebagai berikut :
1. Manajemen Kurangnya pengawasan terutama dalam fungsi managerial, seperti :
• Perencanaan
• Organisasi
• Pimpinan
• Pengawasan/Controlling
2. Sebab-sebab utama
• Human factor (Faktor manusia):
- Pengetahuan kurang
- Motivasi kurang
- Keterampilan kurang
- Problem/stress fisik atau mental
- Kemampuan yang tidak cukup secara fisik dan mental
• Job factor (Faktor pekerjaan):
- Standar mutu pekerjaan yang tidak memadai
- Desaign dan maintenance yang tidak baik
- Pemakaian yang tidak normal dan lain-lain
3. Penyebab langsung ¡V gelala
• Tindakan yang tidak aman
• Keadaan kerja yang tidak aman
Pada kartu domino bila dasarnya penyebab langsung dengan gejala ini, maka kartu domino akan jatuh terjadi efek kecelakaan.
4. Incident (peristiwa)
Terjadinya kontak dengan sumber energi (energi kinetik, elektrik, akustik, panas, radiasi, kimia dan lain-lain) yang melebihi nilai ambang batas kemampuan badan atau struktur. Misalnya beban berlebih, kontak sumber energi berbahaya.
Gambar diagram
Gambar diagram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar