Sabtu, 07 Mei 2016

UTS IT MANAGEMENT

NOKIA dan Persaingan Bisnis
Dea Purwandara Putri - 30814017

Profil Perusahaan Nokia

Nokia Corporation adalah produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia serta merupakan perusahaan terbesar diFinlandia. Kantor pusatnya berada di kota EspooFinlandia, dan perusahaan ini paling dikenal lewat produk-produk telepon genggamnya. Nokia memproduksi telepon genggam untuk seluruh pasar dan protokol utama, termasuk GSMCDMA, dan W-CDMA (UMTS).

Kata Nokia berasal dari nama sebuah komunitas yang tinggal di sungai Emakoski di negara Finlandia Selatan. Nokia didirikan sebagai perusahaan penggilingan pulp oleh Fredrik Idestam pada tahun 1865. Perusahaan Karet Finlandia kemudian mendirikan pabriknya di kawasan sekitarnya pada awal abad ke-20 dan mulai menggunakan merek Nokia.
Tak lama setelah usainya Perang Dunia I, Perusahaan Karet Finlandia mengakuisisi Perusahaan Penggilingan Kayu Nokia dan Perusahaan Kabel Finlandia (sebuah produsen kabel telepon dan telegraf). Ketiga perusahaan tersebut digabung menjadi Nokia Corporation pada tahun 1967. Kemudian dikembangkan menjadi mesin bubur kayu dan pembuat kertas pada tahun 1920 dan merupakan pabrik pembuat kertas terkemuka di Eropa.
Pada tahun 1950-an Chief Executive Officer (CEO) Björn Westerlund meramalkan, bahwa masa depan pertumbuhan beberapa sektor bubur kayu dan kertas akan terbatas dan sebagai gantinya dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki, dari sinilah cikal bakal mulai menjurus ke sektor seluler. Selama 15 tahun Nokia Elektronik mengalami masa percobaan dari beragam kesalahan. Akan tetapi, dari semua kesalahan dan percobaan itu, secara bertahap justru terbangun keterampilan substansial dari sekumpulan ahli yang berbakat. Tahun 1970-an Nokia dan pabrik pembuat televisi Salora bergabung untuk mengembangkan telepon genggam (telepon seluler).
Pada tahun 1980-an seluruh Salora terintegrasi menjadi Nokia. Pada saat yang sama Nokia memperoleh operasi jaringan telepon dari Perusahaan Telekomunikasi Pemerintah Televa. Namun, tidak semua usaha yang dilakukan Nokia menjadi produsen telepon seluler terkemuka di dunia berjalan sukses. Tahun 1980-an perusahaan ini membeli pabrik televisi Jerman, SEL, tetapi terpaksa meninggalkannya karena tidak berjalan mulus.
Pada awal 1981, Nokia berhasil meluncurkan produk bernama Nordic Mobile Telephony (NMT). NMT merupakan jaringan selular multinasional pertama di dunia. Karena itu, sepanjang dekade 1980-an NMT diperkenalkan ke sejumlah negara dan mendapat sambutan yang luar biasa.
Kemudian pada awal tahun 1990-an, Nokia sempat mengalami krisis, tetapi CEO yang baru, Jorma Ollila, memutuskan untuk memfokuskan pada telepon seluler dan jaringan telepon. Hasilnya, telepon GSM pertama kali di dunia muncul di Finlandia tahun 1991. Kemudian pasar telepon seluler global mulai berkembang sangat cepat pada pertengahan 1990-an dan produk Nokia menjadi yang nomor satu.
Kini sebanyak 2.100 seri ponsel Nokia mendulang sukses. Target penjualan sebanyak 500 ribu unit berhasil diraih pada 1994. Dengan tenaga kerja sebanyak 54 ribu orang, produk Nokia terjual di 130 negara. Sekarang mungkin setiap orang tau telepon seluler yang mudah dalam pengoperasiannya adalah Nokia, karena itulah moto Nokia.
Sejak dahulu negara Finlandia sangat tergantung pada hasil hutannya yaitu berupa kayu, seperti yang telah dikatakan oleh salah satu pihak Departemen Luar Negeri Finlandia, Jyrki Vesikansa, “Dulu kami hidup dari hutan, tetapi saat ini kami dapat menambahkan pada Nokia”.
Pada tanggal 15 Agustus 2007, Nokia pusat melakukan recall terhadap baterai tipe BL-5C, salah satu baterai terpopuler untuk ponsel Nokia pada saat ini.[4]
Pada tanggal 3 September 2013, Microsoft akan membeli unit bisnis perangkat dan layanan bisnis Nokia senilai 3,79 miliar euro (5 miliar dollar AS) dan 1,65 miliar euro (2,2 miliar dollar AS) untuk lisensi paten Nokia. Jika ditotal, Microsoft harus merogoh kocek 5,44 miliar euro (7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 79 triliun) untuk rencananya mengakuisisi bisnis utama Nokia.[5] 


2.1 Point To Point dari Persaingan

Kekuatan dari NOKIA dalam menghadapi persaingan bisnis :

 Dihadapkan dengan berkurangnya penjualan dan persaingan yang ketat dari Android dan iPhone, Nokia membuang platform Symbian dan mendukung perangkat lunak Microsoft Windows Phone. Tujuannya adalah untuk membangun ekosistem ketiga untuk saingan Nokia, iOS saingan dan Android. Namun dari hasil penelitian yang diperoleh peminat Windows masih sangat minim. Android dianggap masih mumpuni jika dibandingkan dengan Windows. Untuk itu Nokia harus segera memperbaiki perangkat lunak atau menemukan perangkat lunak baru agar mampu memikat hati pecinta smartphone.
2)        Untuk penetapan harga sendiri, pihak nokia menetapkan harga yang sama untuk setiap ponselnya (Kebijakan Penetapan Harga Extention/Ethnocentric). Pendekatan ini mengabaikan situasi persaingan dan pasar setiap nasional. Akibatnya, laba perusahaan di setiap pasar nasional maupun secara global tidak maksimum. Untuk itu, Nokia harus lebih jeli dan rinci menetapkan harga di setiap negara. Sebab karakteristik serta trend yang ada disetiap negara berbeda-beda.
3)        Dari awal dikeluarkan produk, Nokia sudah menetapkan untuk membangun image. Nokia menetapkan harga yang cukup mahal. Namun skimming price kini tidak lagi efektif sebab segmentasi untuk high class di pasar smartphone sudah dipegang Apple. Saat ini Nokia menetapkan harga yang relatif murah dibandingkan pesaingnya. Namun, belum mampu meraih target yang direncanakan. Untuk itu, Nokia harus jeli dalam memposisikan diri dengan pertimbangan pasar. Harga yang ditawarkan harus sesuai atau jika memungkinkan harus memberikan nilai yang lebih sehingga dapat consumen satisfication. Ketertarikan atas harga yang rendah harus diikuti dengan kepuasan terhadap fasilitas dan fitur yang tidak kalah dengan produk berharga mahal.
4)        Untuk lebih memperkuat cengkeramannya di segmen smartphone dan dapat masuk ke pasar smartphone low-end, Nokia memperkenalkan teknologi kamera baru. Meskipun penjualan  tidak sukses, tetapi meletakkan dasar di perangkat kamera masa depan Nokia. Hal ini sudah baik, dimana Nokia mulai menetapkan difrensiasi berupa keunggulan kualitas kamera. Untuk kedepannya, tekhnologi kamera harus intens dikembangkan agar mencapai titik maksimal. Apalagi, fitur kamera kini menjadi pertimbangan utama konsumen setelah adanya trend netizen photograph dan selfie.
5)        Peran IMC dan relationship marketing menjadi signifikan di saat perusahaan sedang memperluas pasarnya sekaligus menghadapi persaingan merek yang kompetitif. Sehingga preferensi konsumen, dalam hal ini pada smartphone Nokia, menjadi lebih tinggi karena banyaknya smartphone yang dipasarkan. Maka, penting bagi PT. Nokia Indonesia untuk membangun brand awareness untuk dalam komunikasi pemasarannya. Penanganan keluhan terhadap produk Nokia atau garansi yang panjang (misalnya dua tahun, disaat smartphone lain satu tahun) dapat menjadi salah satu strategi. Durability (daya tahan) sebagai difrensiasi perusahaan dapat tercipta dengan kebijakan ini.
6)        Melakukan promosi yang lebih luas dan intens dalam memasarkan produk sangat penting. Melakukan pendekatan-pendekatan terhadap konsumen, seperti mengadakan event, pameran dan bersinergi dengan pihak lain dapat dilakukan.


Kekurangan NOKIA dalam menghadapi persaingan bisnis :
  1. Kurangnya penguasaan dua bidang sekaligus yaitu hardware design dan software.
  2. Terlena dengan keberhasilan sebagai pemimpin perusahaan ponsel
  3. Kurang berinovasi dan tidak belajar dari kegagalan brand sebelumnya
  4. Nokia sangat lamban merespon pergerakan para kompetitornya.
  5. Nokia tidak melakukan kolaborasi dengan perusahaan lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk        saling melengkapi, baik untuk menciptakan produk maupun membentuk standar baru dalam pasar.
  6. Nokia terlalu memaksakan bertahan dalam OS Windows nya sementara user lebih senang                          menggunakan Android dengan berbagai aplikasinya yang free. 
  7. Dalam menjalankan strategi bertahannya Nokia kurang dan lamban berinovasi dan tidak belajar dari            kegagalan brand sebelumnya seperti Siemens dan Sony Ericsson.
  8. Tidak memahami keinginan pasar yang menginginkan ponsel murah dengan fitur canggih bukan ponsel        yang tergabung dengan kemewahan maupun kamera.

Selasa, 03 Mei 2016

Metode Analisis Akar Masalah

Macam - MAcam Metode Analisis Akar Masalah


Analisis pohon patah ( Fault Tree Analysis )

Contoh diagram FTA
Analisis pohon patah (fault tree analysis, FTA) adalah metode analisis top-down, deduktif. Dalam FTA, dimulainya kejadian utama seperti kegagalan komponen, kesalahan manusia, dan kejadian eksternal ditelusuri melalui gerbang logika Boolean menuju ke kejadian yang paling membahayakan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi cara untuk membuat kejadian tersebut "kurang mungkin" terjadi, dan memverifikasi bahwa tujuan pengamanan telah dicapai.




Event tree analysis
Adalah teknik analisis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi urutan peristiwa dalam skenario kecelakaan yang potensial. ETA menggunakan struktur pohon logikavisual yang dikenal sebagai pohon kejadian (ET). Tujuan dari ETA adalah untuk menentukanapakah suatu kejadian akan berkembang menjadi sebuah kecelakaan serius atau jika peristiwatersebut dapat dikendalikan oleh sistem keselamatan dan prosedur yang diterapkan dalam desainsistem. ETA dapat menghasilkan berbagai kemungkinan hasil keluaran dari sebuah kejadianawal, dan dapat memprediksi kemungkinan terjadinya kecelakaan untuk setiap hasil keluaran.
 Untuk memudahkannya kita harus paham teori domino sebagai berikut:


Gambar 2. Teori Domino Heinrich
(Failure Modes and Effect Analysis) FMEA 
merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa suatu kegagalan dan akibatnya untuk menghindari kegagalan tersebut. Dalam konteks kesehatan dan keselamatan kerja (K3), kegagalan yang dimaksudkan dalam definisi di atas merupakan suatu bahaya yang muncul dari suatu proses.
Kegagalan digolongkan berdasarkan dampak yang diberikan terhadap kesuksesan suatu misi dari sebuah sistem. Secara umum, FMEA (Failure Modes and Effect Analysis) didefinisikan sebagai sebuah teknik yang mengidentifikasi tiga hal, yaitu :
1.    Penyebab kegagalan yang potensial dari sistem, desain produk, dan proses selama
siklus hidupnya,
2.    Efek dari kegagalan tersebut,
3.    Tingkat kekritisan efek kegagalan terhadap fungsi sistem, desain produk, dan proses.

Fishbone 

Penyebab & Effect Diagram (Fishbone)
A Cause and Effect Diagram (juga dikenal sebagai Fishbone Diagram) adalah alat yang digunakan untuk menganalisa dan iidentify penyebab bertanggung jawab atas kesalahan terjadi. Hal ini berguna dalam mengidentifikasi semua kemungkinan penyebab, sehingga data tentang mereka dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk verifikasi.
Penyebab diidentifikasi dalam cause and effect diagram didasarkan pada kepercayaan, pengalaman dan pengetahuan dari orang yang terlibat dalam menempatkan bersama-sama. Dalam kasus di mana analisis data tidak mungkin, sebab dan akibat diagram juga dapat digunakan (dengan hati-hati) untuk mengidentifikasi akar penyebab.
Langkah-langkah untuk membuat diagram Fishbone
Menyatakan masalah atau efek di 'kepala' dari diagram tulang ikanMengembangkan kategori dan label mereka di 'tulang utama' dari diagramBrainstorm dan merekam kemungkinan penyebab untuk masalah di bawah setiap kategoriMenelusuri jika ada kemungkinan sub-penyebabJika ada terlalu banyak kemungkinan penyebab, menggunakan teknik multi-voting untuk  mempersempit


Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah dan akar  penyebab masalah sudah ditemukan. Manfaat fishbone diagram ini dapat menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah secara user friendly, tools yang user friendly  disukai orang-orang di industri manufaktur di mana proses di sana terkenal memiliki banyak ragam variabel yang berpotensi menyebabkan munculnya permasalahan (Purba, 2008, para. 1–6).
Fishbone diagram akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau  masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.


LANGKAH MENGKAJI DAN MENYEPAKATI SEBAB-SEBAB YANG PALING MUNGKIN : 
• Setelah setiap kategori diisi carilah sebab yang paling mungkin di antara semua sebab sebab dan sub-subnya.
• Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori, kemungkinan merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin.
•   Kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan dan tanyakan , “Mengapa ini sebabnya?”
• Pertanyaan “Mengapa?” akan membantu kita sampai pada sebab pokok dari permasalahan teridentifikasi.
•  Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu tidak bisa dijawab lagi. Kalau sudah sampai kesitu sebab pokok telah terindentifikasi.


Gambar diagram Fishbone


teori domino

















SYSTEMATIC CAUSE AND ANALYSY TOOLS

SCAT adalah suatu tool yang digunakan untuk mengevaluasi dan menginvestigasi incident dengan menggunakan SCAT chart. SCAT dikembangkan dari ILCI (International Loss Control
Institute) Loss caution Mode.
SCAT Chart adalah metode analisa penyelidikan kecelakaan yang dikembangkan oleh ILSI (International Loss Control Institute). Tidak seperti umumnya metode ataupun teori penyelidikan kecelakaan lainnya yang hanya bertujuan untuk menemukan penyebab kecelakaan, SCAT Chart sengaja dikembangkan untuk menemukan sampai kepada akar permasalahan nya, koreksi atas kegagalan manajemen secara detail, dengan menunjukkan bagian-bagian sub elemen ataupun sub program dari kebijakan manajemen yang kurang layak. Dengan demikian diharapkan rekomendasi dari penyelidikan kecelakaan ini akan bisa memberi koreksi secara tuntas dan bersifat permanen.


SCAT Chart juga dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja meskipun orang tersebut tidak punya pengalaman dalam bidang investigasi. Demikian mudah dan sederhananya cara yang dikembangkan dalam SCAT sehingga dalam waktu 10-15 menit kita sudah menemukan semua potensi Immediate Causes, Basic Causes dan kegagalan management

PT. Prime Safety Indonesia membantu untuk memberikan pelatihan efektif yang dikemas dalam training SCAT, agar para peserta dapat mengembangkan pengetahuannya menganalisa akar permasalahan Incident Ivestigation yang wajib dilakukan oleh setiap Perusahaan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
Selama 3 hari peserta mengikuti materi: Immediate Cause, Basic Cause, Management Control Recommendation, Analysis Methode, 5-Why, Why-3, Ishikawa, FMEA, SCAT Procedures, Site Investigation Evident serta ditutup dengan Final Discussion dan Studi Kasus
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para peserta menjadi tanggap serta kompeten dalam menggunakan teknik mencari akar permasalahan dari Incident sehingga program rencana tindakan pencegahan dapat dilakukan untuk menunjang program Zero Accident Perusahaan.

Gambar diagram Systematic Cause And Analysy Tools

























BIRD & LOFTUS LOSS CAUSATION

Bird & Loftus menggambarkan penyebab terjadinya accident yang dapat menimbulkan injury/loss seperti berikut ini:
Penyebab accident seperti ditunjukkan dalam gambar di atas, menurut Bird & Loftus adalah meliputi kejadian-kejadian mendahuluinya berupa perilaku dan kondisi tidak aman, penyebab-penyebab langsung dan rendahnya kontrol managemen. Teori ini menggarisbawahi atau membedakan antara penyebab langsung dengan peran managemen. Dari teori ini sudah terlihat bahwa pada akhirnya sebuah accident terjadi karena menyangkut sistem manajemen.

The Loss Causation Model yang dikemukakan Frank Bird adalah seperti dalam gambar di bawah ini :
Frank E Bird sebagai pakar ilmu keselamatan mengemukakan teori penyebab kecelakaan berdasarkan berdasarkan urutan sebagai berikut :
1. Manajemen Kurangnya pengawasan terutama dalam fungsi managerial, seperti :
• Perencanaan
• Organisasi
• Pimpinan
• Pengawasan/Controlling

2. Sebab-sebab utama
• Human factor (Faktor manusia):
- Pengetahuan kurang
- Motivasi kurang
- Keterampilan kurang
- Problem/stress fisik atau mental
- Kemampuan yang tidak cukup secara fisik dan mental
• Job factor (Faktor pekerjaan):
- Standar mutu pekerjaan yang tidak memadai
- Desaign dan maintenance yang tidak baik
- Pemakaian yang tidak normal dan lain-lain 

3. Penyebab langsung ¡V gelala
• Tindakan yang tidak aman
• Keadaan kerja yang tidak aman
Pada kartu domino bila dasarnya penyebab langsung dengan gejala ini, maka kartu domino akan jatuh terjadi efek kecelakaan.
4. Incident (peristiwa)
Terjadinya kontak dengan sumber energi (energi kinetik, elektrik, akustik, panas, radiasi, kimia dan lain-lain) yang melebihi nilai ambang batas kemampuan badan atau struktur. Misalnya beban berlebih, kontak sumber energi berbahaya.

Gambar diagram